pbis, ut, pbis ut, fkip, universitas terbuka, pendidikan bahasa inggris

Mahasiswa PBIS Universitas Terbuka Ikuti FPT ASEAN Week 2025 di Vietnam, Kaprodi PBIS: Ini Merupakan Salah Satu Praktik Nyata dari Perkuliahan

Mahasiswa PBIS Universitas Terbuka Ikuti FPT ASEAN Week 2025 di Vietnam, Kaprodi PBIS: Ini Merupakan Salah Satu Praktik Nyata dari Perkuliahan

PBIS FKIP UT, Tangerang Selatan — FPT University Vietnam menyelenggarakan kegiatan FPT ASEAN Week 2025, sebuah program internasional yang ditujukan bagi mahasiswa dari negara-negara ASEAN.

Kegiatan ini berlangsung pada 19–22 November 2025 di Da Nang, Vietnam, dan menghadirkan rangkaian aktivitas kolaboratif untuk memperkuat identitas, solidaritas, dan konektivitas regional di antara mahasiswa Asia Tenggara.

FPT ASEAN Week 2025 menghadirkan berbagai kegiatan. Beberapa di antaranya lokakarya Resilience Toolkit, ASEAN Night, ASEAN Culture Lab, dan Workshop Bahasa dan Budaya.

Dalam kegiatan tersebut, salah satu mahasiswa dari Pendidikan Bahasa Inggris (PBIS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka (UT), Satria Adi Pamungkas, turut serta di dalamnya.

Ketua Program Studi PBIS FKIP UT, Siti Hadianti, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan tersebut memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa yang berasal dari beragam negara di ASEAN.

“Kegiatan ini tentu memberikan banyak manfaat. Ini dapat disimak dari bentuk kegiatannya. Misalnya, kegiatan ASEAN Night yang menjadi ruang perjumpaan kebudayaan dan seni antar Negara di ASEAN,” Katanya.

Ia juga menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu praktik nyata dari Mata Kuliah Intercultural Communication.

“Ini merupakan praktik nyata dari Mata Kuliah Intercultural Communication. Mata kuliah tersebut memang mengajarkan mahasiswa kita tentang interaksi antar negara melalui bahasa, budaya, dan sebagainya” tuturnya.

“Meskipun kegiatan ini tidak dikonversi sebagai mata kuliah, tetapi menjadi pengalaman langsung oleh mahasiswa kita pada dunia internasional,” tutupnya.

Melalui kegiatan tersebut, partisipasi Satria ternyata tidak hanya dipicu oleh ketertarikannya terhadap kegiatan lintas budaya, tetapi juga karena program ini mendapatkan dukungan pendanaan parsial dari UT dan FPT University. (*)